√ Sejarah Desa Ngadirojo Dan Misteri Punden Puthuk Gedhong Yang Belum Diketahui

kanalmu

Kanalmu.com, Sejarah Desa Ngadirojo – Tulisan Ini merupakan tulisan ulang dari penduduk desa ngadirojo, yang ditulis pada bulan 5 tahun 2015. Ibu Ela Aprilia Putrinigntias sarjana sejarah , yang merupakan salah satu bahan tugas akhir beliau, dan merupakan literasi yang cukup karena pembuatan artikel dilakukan penelitian sebelumnya, dari berbagai sumber dari tokoh dan tetua desa ngadirojo.

Desa Ngadirojo merupakan salah satu wilayah yang terletak di Kecamatan Sooko, Kabupaten Ponorogo , Provinsi Jawa Timur , sebagian besar mata pencaharian masyarakat Ngadirojo adalah bertani dan ladang. Adapun cerita yang disampaikan kurang lebih sebagai berikut.

desa ngadirojo kecamatan sooko ponorogo
besih desa desa ngadirojo kecamatan sooko ponorogo
Dahulu kala ada seorang abdi raja yang melakukan pengembaraan dan memasuki sebuah wilayah yang masih berupa hutan -hutan belantara. Beliau dan pasukanya membuka daerah tersebut dari daerah-daerah perbatasan. 

Belum jelas siapa nama tokoh yang melakukan pembukaa hutan atau (mbabat), dari buku Abangan, Santri, Priyayi Dalam Masyarakat Jawa(Clifford Geertz:29) mbabat berarti membersihkan sebidang tanah untuk diubah menjadi suatu desa lengkap dengan persawahan, membangun sebuah pulau kecil pemukiman manusia di tengah lautan makhluk halus yang menghuni hutan, walaupun istilah itu kini juga dipakai untuk persiapan umum mengolah sawah (membajak, meratakan tanah dengan garu dan sebagainya) yang harus dilakukan orang dalam masa permulaan perputaran tanam padi setiap tahunnya. 

denah menuju desa ngadirojo
denah menuju desa ngadirojo by elzhito

Pembukaan ini dibagi menjadi dua yaitu pembukaan utara dan pembukaan selatan. Pembukaan sebelah utara tepatnya dimulai dari daerah yang saat ini digunakan untuk balai desa Ngadirojo tepatnya bagian selatan. 

Pada pembukaan selatan daerah yang dibuka mulai dari daerah yang berbatasan dengan Trenggalek, ditengah-tengah daerah ini terdapat hutan yang juga sangat luas dan lebat namun tidak dibabat sama sekali, tepatnya didaerah Masaran dan Buyut yang kini banyak ditumbuhi pohon pinus.

kesenian desa ngadirojo sooko ponorogo
kesenian jaranan desa ngadirojo sooko ponorogo
Baca Juga :  √ 43 Cara Ampuh Merawat Rambut Rusak, Rontok, Mengembang,Gondrong dan Keriting


#2 Benarkah Asal Mula Desa Ngadirojo Jadi Satu Dengan Desa Masaran ?

Mulanya desa Ngadirojo ini tergabung menjadi satu dengan Masaran yang menamakan utuh menjadi desa Masaran, tetapi karena lebatnya hutan yang tidak dibabat tersebut membuat pemerintahan desa menjadi terselubung sehingga tidak efektif dan memisahkan antara Masaran atas dan Masaran bawah. Dari sinilah kemudian muncul konflik terpecahnya desa Masaran. 

Seiring berjalanya waktu desa Masaran atas akhirnya bergabung dengan daerah Trenggalek, secara otomatis pada saat itu juga Masaran bawah mendapat kekosongan pemerintahan dan masih dalam proses pemberian nama serta pergantian pemerintahan yang baru. Jika dibanding dengan Masaran atas Masaran bawah lebih banyak memiliki jumlah penduduk. 

destinasi wisata desa ngadirojo sooko ponorogo
Gunung Bedes : destinasi wisata desa ngadirojo sooko ponorogo


#3 Misteri Punden Puthuk Gedhong Desa Ngadirojo yang Belum Diketahui

Dikarenakan Masaran telah pecah maka datang lah kembali abdi raja yang diutus ke daerah yang belum bernama tersebut. Sebagai bukti pemberian nama, abdi raja tersebut datang lalu menancapkan sebuah tongkat pada pohon saman yang kemudian lebih dikenal dengan nama Punden Nggrogah, tepatnya ditengah-tengah bukit desa yang lebih akrab disebut Puthuk Gedhong. Tersebutlah desa Ngadirojo yang bermakna Ngadi(Ngudi) artinya memuja dan Rojo(Raja) Tuhan.

Lambat laun dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan tekhnologi maka desa Ngadirojo pun berkembang menjadi desa yang ramai dan lebih maju. Proses pergantian kepeminpinan yang terjadi pun sudah berkali-kali. 

Gunung Bedes : destinasi wisata desa ngadirojo sooko ponorogo
Gunung Bedes : destinasi wisata desa ngadirojo sooko ponorogo


#4 Pembagian Wilayah Desa Ngadirojo Kecamatan Sooko Ponorogo

Wilayahnya sendiri terbagi atas enam daerah dukuhan yakni : Krajan, Karangrejo, Ploso, Wates, Buyut dan Centhong

  • Sejarah singkat tentang nama-nama dukuhan itu adalah yang pertama Dusun Krajan, diberi nama Krajan karena daerah ini berada pada pusat pemerintahan desa atau pada jaman dahulu lebih akrab dengan istilah kerajaan. 
  • Dusun Karangrejo ,karang berarti kelapa dan rejo adalah ramai, bahwasanya daerahKarangrejo adalah daerah yang banyak ditumbuhi pohon kelapa dan sangat lebat. 
  • Dusun Ploso, daerah ini tepatnya terletak ditimur atas dari Krajan, diberi nama Ploso karena daerah ini dulunya terdapat belik(mason) yang berada dibawah pohon Ploso,sayangnya untuk saat ini sudah tidak dapat kita jumpai lagi. 
  • Dusun Wates, wates adalah pembatas dimana wates itu adalah pembatas wilayah Ngadirojo dan Temon. 
  • Dusun Buyut, daerah ini berbatasan dengan Masaran, konon diberi nama Buyut karena didaerah ini terdapat sebuah sumberair kecil yang berada diatas pohon Mbulu yang dahannya digerumuli rerayutan,maka diberi namalah Buyut. 
  • Satu lagi yaitu daerah Dusun Centhong, daerah ini berada ditengah hutan yang dipisahkan jarak cukup jauh dari pusat desa. Penduduk di daerah inipun tidak terlalu banyak.
Baca Juga :  √ Awas ! Nekat Gelar Hajatan Saat Wabah Corona Bakal Dipenjara 1 Tahun
festival tahunan bersih desa ngadirojo
festival tahunan bersih desa ngadirojo

#5 Lurah Atau Kepala Desa Dari Awal Sampai tahun 2020 Desa Ngadirojo

Pergantian kepeminpinan pun telah berlangsung sekitar 13 kali, sampai tahun 2020 ini. Urutan kepemimpinannya yaitu:

  1. Mbah Bedhut
  2. Turna Meja
  3. Bapak Karyontono
  4. Bapak Kanawi
  5. Bapak Darmojo
  6. Bapak Jogodiarjo
  7. Bapak Soiman
  8. Bapak Sukowidodo
  9. Bapak Pamuji
  10. Bapak Pamuji
  11. Bapak Pamuji

Dari sekian pemimpin ada satu sejarah kepeminpinan yang hanya menjabat beberapa bulan saja yaitu bapak Kanawi. Di masa kepemimpinan bapak Darmojo mulai membangun jembatan utama,yang akhirnya dapat menghubungkan daerah utara dan selatan sungai, karena di Ngadirojo ini terdapat sungai besar yang memisahkan yaitu lebih dikenal sebagai Kali Gede(sungai yang besar). Pergantian terus berlangsung dari satu kepemimpinan ke pemimpinan selanjutnya. 

Pada masa bapak Jogodiarjo, Ngadirojo banyak mengalami perubahan, peninggalan beliau diantaranya adalah pembangunan dan perbaikan jalan desa,membangun balai desa, membuat jalan-jalan penghubung, beliau juga membuat jembatan yang berada di sebelah timur jembatan utama, yang diberi nama jembatan Ngadirojo.

#6 Kesenian Daerah Desa Ngadirojo yang beragam

Memang kesian desa di ngadirojo ini cukup unik karena tidak hanya ada REYOG, namun ada beberapa kesenian lain seperti Jaranan , Ketoprak. Untuk jaranan kemungkinan ini dikarenakan berbatasan dengan kabupaten trengalek dimungkinkan adanya percampuran kesenian di desa ngadirojo ini.

reyog ponorogo
Kesenian Utama Desa Ngadirojo Reyog ponorogo


Untuk Kesenian ketoprak untuk saat ini sudah fakum untuk pemain dan penggeraknya, pada tahun 80 an kesenian ketoprak ini hampir setiap bulan dipentaskan.  


kesenian ketoprak jawa timuran
Kesenian lain Desa Ngadirojo ketoprak jawa timuran



Sebagai warga masyarakat Desa Ngadirojo sudah sepantasnya minimal mengetahui sejarah desanya sendiri, untung-untung ikut serta menyumbangkan hal-hal yang positif kepada desa tercinta untuk kemajuan bersama.
Catatan Penting:  Kami penulis memang sangat terbatas mengenai literatur dan referensi, namun untuk itu jika ada tambahan cerita dari sudut pandang lain, silahkan bisa ditambahkan pada kolom komentar dibawah dengan menyebutkan narasumber yang jelas.

Artikel Terkait :

Tags