Kebijakan kredit yang optimal atau Optimal Credit Policy ?

Konsultan Keuangan

Kebijakan kredit yang optimal atau Optimal Credit Policy

Kanalmu.com – Untuk kesempatan kali ini kami akan bagikan contoh artikel terkait dengan Kebijakan kredit yang optimal atau Optimal Credit Policy.

Dengan demikian akan mempermudah kamu memahami materi perkuliahan akuntansi keuangan di bab terkait dengan kebijakan kredit atau credit policy.

Dimana contoh makalah singkat ini kami kumpulkan dari berbagai media di internet dan juga buku yang dapat dijadikan sebagai salah satu rujukan yang jelas, dan untuk selengkapnya adalah sebagai berikut ini.

Kebijakan kredit yang optimal atau Optimal Credit Policy

Kebijakan kredit yang optimal atau optimal credit policy dalam Manajemen Keuangan Lanjutan adalah kebijakan yang memaksimalkan nilai perusahaan dengan meminimalkan total biaya untuk tingkat pendapatan tertentu.

Nilai perusahaan dimaksimalkan saat tingkat pengembalian investasi bertahap atau marjinal sama dengan biaya dana tambahan atau marjinal yang digunakan untuk membiayai investasi.

Tingkat pengembalian tambahan dapat dihitung sebagai laba operasi tambahan dibagi dengan investasi inkremental dalam piutang. Biaya tambahan dana adalah tingkat pengembalian yang diminta oleh pemasok dana, mengingat risiko investasi pada piutang usaha.

Perhatikan bahwa tingkat pengembalian yang diminta tidak sama dengan tingkat pinjaman. Semakin tinggi risiko investasi, semakin tinggi tingkat pengembalian yang diminta.

Seiring perusahaan melonggarkan kebijakan kreditnya, investasi pada piutang menjadi lebih berisiko karena kenaikan akun yang membayar lambat dan gagal bayar. Dengan demikian tingkat pengembalian yang dibutuhkan adalah kurva miring ke atas.

Kebijakan kredit yang optimal atau Optimal Credit Policy
Kebijakan kredit yang optimal atau Optimal Credit Policy

Analisis kredit

Analisis kredit mengandung pengertian penilaian kredit dalam segala aspek, baik keuangan maupun non-keuangan.

Menurut Lukman Dendawijaya (2005:88) Analisis kredit adalah suatu proses yang dimaksudkan untuk menganalisis atau menilai suatu permohonan kredit yang diajukan oleh calon debitur kredit sehingga dapat memberikan keyakinan kepada pihak bank bahwa proyek yang akan dibiayai dengan kredit bank cukup layak (feasible).

Baca Juga :  Indikator kualitas audit dan pengukurannya

Dari pengertian diatas, dapat dikatakan bahwa Analisis kredit adalah suatu proses analisis kredit dengan menggunakan pendekatan-pendekatan dan rasio-rasio keuangan untuk menentukan kebutuhan kredit yang wajar.

Tujuan analisis kredit

Tujuan analisis kredit untuk melihat / menilai suatu usaha atas dasar kelayakan usaha, menilai risiko usaha dan bagaimana mengelolanya, dan memberikan kredit atas dasar kelayakan usaha.

Terdapat 5 aspek yang harus dianalisis dalam menganalisis kredit, antara lain :

  • Aspek Manajemen
  • Aspek Pemasaran
  • Aspek Teknis
  • Aspek Keuangan
  • Aspek Legalitas dan Agunan

Prinsip analisis kredit dengan konsep 5C:

  1. Character

Tingginya respek pelanggan terhadap kewajibannya, dilihat dari karakter manajemen perusahaan debitur. Karaktr ini merupakan suatu keyakinan bahwa sifat atau watak dari orang-orang yang akan diberikan kredit benar-benar dapat dipercaya, hal ini tercermin dari latar belakang si nasabah baik yang bersifat latar belakang pekerjaan maupun yang besifat latar belakang pribadi

  1. Capacity

Kemampuan pelanggan membayar kewajiban berdasarkan aspek likuiditas & proyeksi aliran kas. Pada analisa ini bank berusaha mengetahui kemampuan manajemen engoperasikan perusahaannya 10 sehingga dapat memenuhi kewajibannya terhadap bank secara rutin dan pada saat jatuh tempo. Kapasitas ini menunjukkan kemampuan riil dari perusahaan untuk merealisasikanrencana yang telah dibuatnya.

  1. Capital

Posisi keuangan perusahaan yang ditunjukkan oleh rasio keuangan & besarnya modal sendiri. Analisis aspek capital ini meliputi struktur modal yang disetor, cadangan-cadangan danlaba yang ditahan dalam struktur keuangan perusahaan. Besarnya modal sendiri ini menunjukkantingkat resiko yang ikut dipikul oleh debitur dalam pembiayaan suatu proyek.

  1. Collateral

Aset milik pelanggan yang dijadikan jaminan, seperti surat berharga. Penilaian ini meliputi penilaian terhadap jaminan yang diberikan debitur sebagai pengaman kredit yang diberikan bank. Penilaian tersebut meliputi kecenderungan nilai jaminandi masa depan dan tingkat kemudahan mengkonversikannya menjadi uang tunai (marketability).

  1. Condition
Baca Juga :  Definisi akuntansi manajemen lingkungan lengkap fungsinya

Kondisi ekonomi secara umum yang memengaruhi kebijakan ekonomi perusahaan. Analisis terhadap aspek ini meliputi analisis terhadap variabel ekonomi makro yangmelingkupi perusahaan baik variabel regional, nasional, maupun internasional. Variabel yangdiperhatikan terutama adalah variabel ekonomi (walaupun tidak terlepas juga bank perlu memperhatikan variabel lainnya seperti kondisi politik, perundang-undangan, dan lain-lain)

Yang harus dipertimbangkan dalam menetapkan periode kredit adalah:

  1. Probabilitas pelanggan tidak dapat membayar
  2. Ukuran akun
  3. Sejauh mana barang mudah rusak

Daftar Pustaka

  • Arnold, Glen. 2013. Corporate Financial Management. Fifth Edition. Pearson Education.

Tidak hanya di dalam perkuliahan saja, bahwsanya di dalam dunia kerja khususnya di sektor keuangan seperti perusahaan pembiayaan mendalami credit policy ini sangat penting, terlebih yang ingin mengisi posisi bagian kredit analis / analyst credit.

Itulah ulasan kanalmu terkait dengan topik pembahasan Kebijakan kredit yang optimal atau Optimal Credit Policy.

Mudah-mudahan sedikit informasi yang kami sampaikan di atas bisa memberikan cukup manfaat dan juga cukup referensi.

Artikel Terkait :