Contoh makalah kas dan setara kas terbaru

Konsultan Keuangan

ilustrasi untuk Contoh makalah kas dan setara kas - kanalmu

Kanalmu.com – Kas terdiri atas saldo kas (cash on hand) dan rekening giro (demand deposits). Kas dapat berupa uang (kas kecil) maupun kas yang disimpan pada rekening bank yang dapat diambil sewaktu waktu. Dan melalui ulasan ini kami akan paparkan contoh makalah kas dan setara kas.

Makalah ini cukup penting bagi mata kuliah akuntansi keuangan, dengan adanya contoh berikut kamu bisa membuat malakah dengan baik.

Adapun untuk artikel selanjutnya bisa kamu baca dibawah ini sampai dengan selesai, yang mana datanya kami kumpulkan dari repository.stei.ac.id

Contoh makalah kas dan setara kas

ilustrasi untuk Contoh makalah kas dan setara kas - kanalmu
ilustrasi untuk Contoh makalah kas dan setara kas – sc unsplash

Kas adalah alat pembayaran yang siap dan bebas dipergunakan untuk membiayai kegiatan umum perusahaan. Siap berarti perusahaan harus menyediakan kas yang cukup untuk membiayai pengeluaran perusahaan yang tak terduga.

Bebas berarti perusahaan bebas menggunakan kas untuk biaya yang harus dikeluarkan perusahaan. Kas juga merupakan aktiva yang paling likuid.

Likuiditas perusahaan merupakan informasi yang penting bagi para pembaca (pemakai) laporan keuangan untuk pengambilan keputusan ekonomik.

Menurut Pernyataan Standar Akuntansi (2013), kas terdiri atas saldo kas dan rekening giro. Setara kas adalah investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka pendek, dan yang dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi risiko perubahan nilai yang signifikan.

Menurut Sugiri dan Sumiyana (2005), kreditor sangat memperhatikan informasi tentang kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban jangka pendeknya. Dengan informasi tersebut dan informasi lain yang terkait, kreditor dapat memutuskan apakah akan mengabulkan permintaan kredit atau menolaknya.

Investor juga menaruh perhatian pada informasi tentang kas untuk memutuskan akan mempertahankan investasinya, menambah atau bahkan menariknya dari perusahaan.

Jenis-jenis Kas

Menurut Rizal Effendi (2013), pengertian kas adalah segala sesuatu (baik yang berbentuk uang atau bukan) yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran atau alat pelunasan kewajiban. Kas di dalam perusahaan dapat dibagi menjadi beberapa bagian sesuai dengan peruntukkannya.

Kas didalam perusahaan dapat dibagi menjadi beberapa bagian sesuai dengan peruntukkannya. Adapun beberapa jenis kas didalam perusahaan adalah sebagai berikut;

1. Petty Cash (Kas Kecil)

Petty Cash adalah kas dalam bentuk uang tunai yang disiapkan oleh perusahaan untuk membayar berbagai pengeluaran yang nilainya relative kecil dan tidak ekonomis bila membayarnya dengan Cek.

Pada pencatatan arus kas kecil, perusahaan biasanya menggunakan dua metode pencatatan yaitu metode system dana tetap dan metode system dana berubah-ubah.

2. Cash In Bank (Kas di Bank)

Kas di Bank adalah uang yang disimpan oleh perusahaan direkening bank tertentu yang jumlahnya relative besar dan membutuhkan keamanan yang lebih baik. Dalam hal ini, kas di bank selalu berhubungan dengan rekening koran perusahaan bank tersebut.

Pelaporan Kas

Pelaporan kas dapat dilakukan secara langsung. Namun, pada pelaksanaannya dapat terjadi beberapa masalah, diantaranya;

  1. Cash Equivalents atau disebut juga dengan Setara Kas yaitu sekelompok aset perusahaan yang berjangka waktu kurang dari tiga bulan,
  2. Restricted Cash yaitu kas yang dipisahkan khusus untuk membayar kewajiban dimasa mendatang yang nilainya cukup besar,
  3. Bank Overdrafts yaitu rekening negative yang terjadi karena nasabah menulis cek yang melebihi jumlah dana yang ada direkeningnya dan dianggap sebagai hutang sehingga dapat dilaporkan sebagi suatu ekspansi kredit.

Prosedur Penerimaan dan Pengeluaran Kas

  • Sistem Penerimaan Kas

Sistem Akuntansi Penerimaan Kas adalah suatu catatan yang dibuat untuk melaksanakan kegiatan penerimaan uang dari penjualan tunai atau dari piutag yang siap dan bebas digunakan untuk kegiatan umum perusahaan.

Baca Juga :  Laporan Keuangan Akuntansi Lengkap Karakteristik dan Komponennya

Sistem Akuntansi Penerimaan Kas adalah proses aliran kas yang terjadi di perusahaan adalah terus menerus sepanjang hidup perusahaan yang bersangkutan masih beroperasi.

Aliran kas terdiri dari aliran kas masuk dan aliran kas keluar. Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem akuntansi penerimaan kas adalah suatu kesatuan untuk mengumpulkan, mencatat transaksi yang dapat membantu pimpinan untuk menangani penerimaan perusahaan.

Adapun bentuk pembayaran tunai dari pelanggan yaitu:

  1. Uang tunai,
  2. Cek,
  3. Giro,
  4. Transfer lewat bank,
  5. Wesel Bank

Adapun cara penerimaan kas yaitu dengan customer yang membayar sendiri atas transaksi yang telah disetujui, ditagih oleh kreditur dan kompensasi utang piutang. Sistem akuntansi penerimaan kas terdiri dari dua sistem pokok, yaitu:

1. Sistem Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai

Menurut Mulyadi (2008), sumber penerimaan kas terbesar suatu perusahaan dagang berasal dari transaksi penjualan tunai. Berdasarkan sistem pengendalian intern yang baik, sistem penerimaan kas dari penjualan tunai mengharuskan :

  1. Penerimaan kas dalam bentuk tunai harus segera disetor ke bank dalam jumlah penuh dengan cara melibatkan pihak lain selain kasir untuk melakukan internal check.
  2. Penerimaan kas dari penjualan tunai dilakukan melalui transaksi kartu kredit, yang melibatkan bank penerbit kartu kredit dalam pencatatan penerimaan kas.

2. Sistem Penerimaan Kas dari Piutang Usaha.

Mulyadi (2008), menjelaskan bahwa untuk menjamin diterimanya kas oleh perusahaan, sistem penerimaan kas dari piutang mengharuskan:

  1. Debitur melakukan pembayaran dengan cek atau dengan cara pemindah bukuan melalui rekening bank (giro bilyet). Jika perusahaan hanya menerima kas dalam bentuk cek atas nama perusahaan , akan menjamin kas yang diterima oleh perusahaan masuk ke rekening giro bank perusahaan. Pemindahbukuan juga akan memberikan jaminan penerimaan kas masuk ke rekening giro bank perusahaan.
  2. Kas yang diterima dalam bentuk cek dari debitur harus segera disetor ke bank dalam jumlah penuh.

Sistem Pengeluaran Kas

Sistem akuntansi pengeluaran kas merupakan sistem yang digunakan untuk mencatat seluruh transaksi pengeluaran kas, yang meliputi serangkaian proses kegiatan menerima, menyimpan, menyetor, membayar, menyerahkan dan mempertanggungjawabkan pengeluaran uang yang berada dalam pengelolaan suatu perusahaan. Sistem akuntansi pengeluaran kas terdiri dari dua sistem pokok, yaitu:

  1. Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas dengan Cek, yaitu sistem akuntansi pengeluaran kas dengan menggunakan cek biasanya ditujukan untuk pengeluaran yang jumlah nominalnya besar.
  2. Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas dengan Uang Tunai melalui Sistem Dana Kas Kecil yaitu sistem dana kas kecil digunakan perusahaan jika terjadi pengeluaran dengan nominal kecil. Sistem ini dilakukan dengan dua cara yaitu sistem saldo berfluktuasi (fluctuating fund balance system) dan sistem saldo tetap (imprest system).

Laporan Arus Kas

Laporan arus kas atau yang lebih dikenal dengan sebutan cash flow statement merupakan elemen penting yang berfungsi untuk memberikan informasi mengenai kondisi keuangan perusahaan dalam satu periode.

Laporan arus kas adalah sebuah laporan yang menunjukan perincian dari arus kas masuk (penerimaan)dan keluar (pengeluaran) suatu perusahaan pada suatu periode tertentu.

Yang biasa digambarkan dalam laporan keuangan arus kas (cash flow statement) meliputi jumlah kas yang diterima, seperti pendapatan tunaidan investasi tunai dari pemilik serta jumlah kas yang yang dikeluarkan perusahaan, seperti beban-beban yang harus dikeluarkan, pembayaran hutang, dan pengambilan prive.

Laporan arus kas dibuat setelah pembuatan neraca keuangan dan disusun berdasarkan data laporan laba rugi periode berjalan serta data dari neraca periode sebelumnya.

Laporan arus kas, baik untuk perusahaan barang ataupun jasa, mempunyai klasifikasi yang dibagi menjadi 3 jenis aktifitas, yaitu operasional, investasi, dan pendanaan.

  • Arus Kas Operasional (Operational Cash Flow)
Baca Juga :  Pengertian Manajemen Laba Lengkap Pola dan Fungsinya

Arus kas operasional adalah arus kas yang terkait dengan operasional perusahaan pada masa periode tertentu. Aktifitas operasi mempengaruhi laporan laba rugi, yang dilaporkan dengan dasar akrual. Sedangkan laporan arus kas melaporkan dampaknya terhadap kas. Biasanya, yang termaksud pada arus kas operasional adalah penerimaan kas dari konsumen atau pendapatan piutang, pembayaran

utang, pembayaran beban-beban (gaji, utilitas, pajak, dll), penerimaan bunga, dan pengeluaran lainnya yang terkait aktivitas operasional.

  • Arus Kas Investasi (Investing Cash Flow)

Arus kas investasi adalah arus kas masuk dan keluar yang terkait dengan aktifitas investasi perusahaan pada periode tertentu. Aktifitas investasi meningkatkan dan menurunkan aktiva jangka panjang yang digunakan perusahaan untuk melakukan kegiataannya. Beberapa aktifitas yang tergabung dalam arus kas investasi adalah pembelian dan penjualan aset tetap, penyertaan saham, dan bentuk investasi lainnya. Seperti pembelian atau penjualan aktiva tetap seperti tanah, gedung, atau peralatan yang merupakan investasi.

  • Arus Kas Pembiayaan (Financing Cash Flow)

Arus kas pembiayaan adalah arus kas yang terkait dengan aktifitas pembiayaan perusahaan (pengurangan dan penambahan modal) pada masa periode tertentu. Aktifitas pendanaan meliputi kegiatan untuk memperoleh kas dari investor dan kreditor yang dip erlukan untuk mejalankan dan melanjutkan kegiatan perusahaan.

Beberapa contoh aktifitas pendanaan adalah pinjaman bank, penerbitan obligasi, penerbitan saham melalui IPO (Initial Public Offering), penerbitan saham baru melalui HMETD dan aktifitas yang lainnya.

Fungsi dan Tujuan Laporan Arus Kas

Salah satu fungsi dan tujuan utama dari laporan arus kas terletak pada informasi yang disajikan terkait pengeluaran dan penerimaan uang kas pada sebuah

periode. Dari informasi ini perusahaan dapat membuat strategi keuangan, seperti evaluasi terhadap aktiva bersih sebuah perusahaan, stuktur keuangan sebuah perusahaan (likuiditas dan solvabilitas), serta menyesuaikan arus kas dengan perubahan keadaan dan peluang.

Suatu perusahaan yang memiliki laba bersih tinggi belum tentu menjamin bahwa perusahaan tersebut dapat membayar biaya karyawan dan membeli perlengkapan perusahaan oleh karena itu dibutuhkan laporan arus kas. Secara khusus, laporan arus kas bertujuan sebagai;

  1. Memperkirakan arus kas pada periode depan berdasarkan laporan keuangan arus kas periode terkini,
  2. Menentukan kemampuan atau ketidakmampuan perusahaan dalam membayar kewajiban perusahaan,
  3. Landasan untuk pengambilan keputusan guna memperbaiki kinerja perusahaan
  4. Laporan mengenai hubungan laba bersih terhadap perubahan kas perusahaan.

Manfaat Laporan Arus Kas

Tentunya, laporan keuangan terutama laporan arus kas memberikan manfaat tidak hanya bagi perusahaan tetapi juga bagi banyak pihak seperti investor, kreditor, pengelola perusahaan serta pihak lainnya.

Tidak hanya perusahaan barang, perusahaan jasa pun dapat menikmati manfaat laporan arus kas.

Berikut adalah manfaat dari laporan arus kas:

  1. Melihat posisi keuangan dengan mudah,
  2. Meningkatkan kas perusahaan di masa yang akan datang,
  3. Menilai kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban,
  4. Melihat pembiayaan dan investasi perusahaan,
  5. Membedakan laba bersih dengan arus kas bersih.

Metode Dalam Penyusunan Laporan Arus Kas

Laporan arus kas harus dapat menggambarkan secara rinci aliran dana kas masuk dan keluar perusahaan pada periode tertentu dan diklasifikiasikan menurut aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

Untuk menyelesaikan Laporan arus kas, dibutuhkan metode penyusunan laporan arus kas, yang akan membantu Anda dalam menyelesaikan kesulitan saat penyusunan laporan arus kas.

Metode penyusunan arus kas sendiri secara umum ada dua, yaitu Metode Penyusunan Laporan Arus Kas Secara Langsung Dan Tidak Langsung. Perbedaan kedua metode ini sendiri hanya pada bagian aktivitas operasi perusahaan yang bersangkutan. investasi dan aktivitas dari pendanaan.

Baca Juga :  Daftar branch code bank BRI untuk verifikasi payoneer, paypal , master card, visa lengkap

Pada metode arus kas tidak langsung, perhitungan dimulai dari bawah ke atas pada laporan laba rugi, atau dimulai dari pendapatan bersih.

  • Metode Langsung

Keunggulan utama dari metode langsung adalah metode ini melaporkan sumber dan penggunaan kas dalam laporan arus kas. Kelemahan utamanya adalah data yang dibutuhkan seringkali sulit di dapat dan biasanya biayanya mahal. Metode

Langsung menggolongkan berbagai kategori utama dari kegiatan operasi. Metode langsung lebih mudah untuk dimengerti, dan memberikan informasi yang lebih banyak untuk mengambil keputusan.

Dalam metode ini akun beban penyusutan, beban deplesi, beban amortisasi, keuntungan dan kerugian, utang dikeluarkan dari komponen aktivitas operasi. Metode pembuatan Laporan Arus Kas dengan metode langsung sumber datanya adalah Buku Kas Bank dan Buku Kas Kecil.

Ada 4 langkah untuk membuat Laporan Arus Kas dengan metode langsung yaitu pemeriksaan silang antara Buku Kas Bank, Rekening Koran, Bonggol Check, dan Buku Kas Kecil. Lalu, Eliminasi (hapus) semua transaksi silang antar buku kas. Selanjutnya, Klasifikasikan semua jenis pengeluaran dan pemasukan kas ke dalam elemen-elemen laporan arus kas.

Memang membutuhkan banyak waktu, namun bila anda membuatnya pada saat   semua   catatan   sudah selesai sehingga laporan arus kas sudah harus selesai. Bila dikerjakan sejak dari awal dan dilakukan setiap hari dengan seperti itu maka akan terasa ringan.

Pada dasarnya metode ini adalah laporan arus kas yang disusun berdasarkan pada buku kas atau bank.

Dalam metode ini pelaporan arus kas dilakukan dengan cara melaporkan kelompok-kelompok penerimaan kas dan pengeluaran kas dari kegiatan operasi secara lengkap dan baru dilanjutkan dengan kegiatan investasi dan pembiayaan.

  • Metode Tidak Langsung

Ada 2 sumber data yang digunakan untuk membuat Laporan Arus Kas, yaitu Laporan Laba Rugi periode berjalan,Neraca period berjalan dengan Neraca periode sebelumnya. Metode tidak langsung memusatkan pada perbedaan antara

laba bersih dan arus kas dari aktivitas operasi, disinilah kelebihan dari metode ini. Metode tidak langsung menunjukan hubungan antara laporan laba rugi, neraca dan laporan arus kas. Karena datanya dapat tersedia dengan segera, maka metode ini lebih murah dibandingkan dengan metode langsung.

Penyusunan laporan arus kas dengan menggunakan metode ini diawali dengan laba bersih dan menyesuaikan laba bersih tersebut sehingga diperoleh arus kas dari aktivitas operasi.

Dalam metode tidak langsung, arus kas aktifitas operasional,   arus kas aktifitas investasi dan arus kas aktifitas pendanaan disusun berdasarkan pada laporan laba-rugi dan neraca.

Pada metode arus kas tidak langsung, perhitungan dimulai dari bawah ke atas pada laporan laba rugi, atau dimulai dari pendapatan bersih. Dengan metode ini laba atau rugi bersih disesuaikan dengan mengoreksi pengaruh dari transaksi bukan kas, penangguhan dari penerimaan atau pembayaran kas untuk operasi sebelumnya dan setelahnya, dan unsur penghasilan atau beban yang berkaitan dengan arus kas investasi atau pendanaan.

Langkah- langkah penyusunannya dimulai dari, Data Laporan Laba Rugi tahun ini lalu siapkan juga neraca tahun lalu dan tahun ini. Selanjutnya, Anda bandingkan antara Neraca periode sebelumnya dengan Neraca periode Berjalan untuk memperoleh data aktivitas keuangan perusahaan pada periode tahun ini. Dan terakhir Anda dapat menyusun Laporan Arus Kas.

Daftar Pustaka

  • Hans Kartikahadi, R. U. (2016). Akuntansi Keuangan Berdasarkan SAK berbasis IFRS Buku 1. Jakarta: Ikatan Akuntan Indonesia.
  • Indonesia, I. A. (2010). PSAK 50 Instrumen Keuangan : Penyajian. Jakarta: Ikatan Akuntan Indonesia.

Artikel Terkait :

Ads - Before Footer