Ringkasan Konvergensi International Financial Reporting Standards (IFRS)

Konsultan Keuangan

International Financial Reporting Standards IFRS

Kanalmu.com – Di kesempatan kali ini kami akan berbagi informasi terkait dengan Ringkasan Konvergensi International Financial Reporting Standards (IFRS).

Yang mana akan membantu kamu memahami bagaimana dalam membuat laporan kuangan dalam skala internasional.

Selain dari sisi kelebihannya, nantinya kamu juga dapat memahami dari sisi kekurangannya dengan demikian bisa melakukan analisa dalam pembuatan laporan keuangan yang lebih ideal.

IFRS

International Financial Reporting Standards IFRS
International Financial Reporting Standards IFRS – sc naukri

Menanggapi kebutuhan laporan keuangan yang dapat diterima secara umum, pada tahun 1973 atas inisiatif Inggis dan Amerika Serikat akhirnya mendirikan International Accounting Standards Committee (IASC) yang bermarkas di London.

Tujuan IASC adalah menghasilkan International Accounting Standards (IAS) yang diharapkan dapat dijadikan pegangan dalam penyusunan laporan keuangan secara global.

Atas tuntutan para anggota pada tahun 2000 IASC telah berubah menjadi International Accounting Standards Board (IASB) dan standar yang dihasilkan berubah menjadi International Financial Reporting Standards (IFRS).

IFRS yang akan menjadi acuan atau diadopsi langsung oleh para penyusun standar akuntansi diberbagai negara.

Pada bulan Juni 2000 Uni Eropa mengadopsi IFRS dan mulai 2005 mulai mewajibkan semua perusahaan yang terdaftar di bursa efek Eropa menyusun laporan keuangan harus berdasarkan IFRS.

Australia, Selandia Baru, Rusia dan Afrika Selatan juga telah menerima IFRS. Lalu disusul dengan Amerika, Jepang dan Kanada.

Peran akuntansi keuangan sebagai sumber informasi keuangan secara geografis semakin meluas dan melampaui batas Negara. Merger dan akuisisi perusahaan antar negara sering terjadi.

Beragamnya aturan mengenai laporan keuangan akan menimbulkan biaya dan kesulitan bagi perusahaan yang melakukan listing, maka standar akuntansi yang semula bersifat nasional kini telah dituntut untuk bersifat internasional.

Baca Juga :  Pengertian penentuan harga transfer lengkap dasar dan kriterianya

IFRS menjadi topik hangat bagi para akuntan dan top manajemen perusahaan-perusahaan yang sudah terjun di Bursa Efek global, IFRS dapat menjadi solusi dari keberagaman standar yang ada.

Pasar modal menjadi global dan modal investasi dapat bergerak di seluruh dunia tanpa hambatan yang berarti (Aprilicia, 2014).

Indonesia sejak tahun 1994 telah mengharmonisasikan kerangka dasar penyusunan dan pelaporan keuangan dengan IAS. Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) adalah satu badan dalam Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) yang mempunyai tugas melakukan perumusan, pengembanan dan pengesahan hal-hal yang terkait dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) dan menjawab pertanyaan dari pemerintah, otoritas, asosiasi dan lembaga luar negeri terkait dengan SAK.

Standar Akuntansi Keuangan (SAK) adalah Pernyataan Standar Akuntansi Keungan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Kuangan (ISAK).

Harmonisasi dapat diartikan tidak perlu sama secara teknis, asalkan tidak bertentangan dengan IAS. Pendekatan harmonisasi yang efektif dengan cara konvergensi, konvergensi berarti bekerjasama diantara badan penyusun standar dalam mengembangkan dan merevisi standar akuntansi (Giri, 2008).

DSAK mengadopsi IFRS yang dirasa cocok dengan lingkungan di Indonesia dan tetap akan membuat standar-standar non-IFRS bila dibutuhkan oleh Indonesia.

Harmonisasi diharapkan akan menghapus perbedaan, sehingga tidak ada lagi perbedaan antara standar akuntansi suatu negara dengan standar internasional.
Pada tahun 2012, IAI mewajibkan perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) menggunakan Penyataan Standar Akuntansi Keuangan yang telah disesuaikan dengan IFRS.

Bila standar suatu negara telahh konvergen dengan standar yang berkualitas, akan berkontribusi terhadap pemahaman dan kepercayaan investor. Dengan konvergensi IFRS, investor global akan lebih mudah dalam membaca peluang dan mengambil keputusan.

Merubah standar akuntansi dari standar domestik ke standar internasional bukan hanya sekedar berganti aturan akuntansi, melainkan juga perubahan pola pikir karyawan yang dituntut bisa membuat laporan keuangan berbasis IFRS (Gamayuni, 2009).

Baca Juga :  Cara bayar wifi indihome lewat BRImo proses cepat dan murah

Perubahan yang dibawa dari Konvergensi IFRS

Menurut Kartikahadi, et al., (2016) konvergensi membawa perubahan yang signifikan terhadap sistem akuntansi dan pelaporan, yaitu:

  1. Penggunaan estimasi dan judgement

Akibat karakteristik IFRS yang lebih principle based, maka akan dibutuhkan banyak judgment untuk menentukan suatu transaksi dicatat.

  1. Peningkatan penggunaan nilai wajar

IFRS lebih cenderung menggunakan nilai wajar, seperti untuk properti investasi, beberapa aset tidak berwujud dan aset keuangan. Maka, diperlukan sumber daya yang kompeten untuk menghitung nilai wajar atau bahkan perlu menyewa jasa konsultan penilai, terutama untuk aset-aset yang tidak memiliki nilai pasar aktif.

  1. Persyaratan pengungkapan yang lebih banyak dan lebih rinci

IFRS mensyaratkan pengungkapan berbagai informasi tentang risiko baik kualitatif maupun kuantitatif. Pengungkapan dalam laporan keuangan harus sejalan dengan data/infomasi yang dipakai untuk pengambilan keputusan yang digunakan manajemen.

Permasalahan konvergensi IFRS

Menurut Kartikahadi, et al., (2016) terdapat beberapa permasalahan yang muncul dalam proses konvergensi di Indonesia, yaitu:

  • Ketidakstabilan nilai Rupiah, nilai rupiah cenderung melemah di pasar valuta asing dan sering kali tidak stabil.
  • Landasan hukum yang berbeda, aspek hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku disuatu negara sering menjadi faktor yang perlu diperhatikan dalam mengadopsi standar akuntansi.
  • Profesi penunjang lainnya yang belum berkembang setaraf internasional, pengaplikasian standar akuntansi memerlukan dukungan dari profesi penunjang lain (penilai, aktuaris dan lain-lain) yang setaraf dengan negara maju. Bila profesi penunjang belum berkembang setaraf internatonal, maka akan mengalami kesulitan dalam mengapikasikan beberapa standar tertentu.
  • Frekuensi perubahan IFRS, IASB sering melakukan revisi atas standar yang dikeluarkan. Setiap standar perlu dipahami secara jelas sebelum diterapkan. Dengan frekuensi perubahan yang cukup cepat, maka menimbulkan tantangan dalam penerapannya.
Baca Juga :  IDX Basic Materials Sektor Kode Saham

Walaupun terdapat perbedaan sistem akuntansi dan pelaporan, konvergensi IFRS tetap memberikan manfaat. Mengingat konvergensi dilakukan agar tidak ada perbedaan signifikan antara standar akuntansi di Indonesia dengan standar akuntansi yang diterima secara global.

Manfaat konvergensi IFRS

Manfaat konvergensi IFRS secara umum menurut Kartikahadi, et al., (2016) adalah:

  • Memudahkan pemahaman atas laporan keuangan dengan penggunaan Standar Akuntansi Keuangan yang dikenal secara internasional,
  • Meningkatkan arus kas investasi global melalui transparansi
  • Menurunkan biaya modal dengan membuka peluang fund raising melalui pasar modal secara global,
  • Menciptakan efisiensi penyusunan laporan keuangan,
  • Meningkatkan kualitas laporan keuangan, dengan antra lain mengurangi kesempatan untuk melakukan earnings management.

Itulah ulasan materi terkait dengan Konvergensi International Financial Reporting Standards (IFRS).

Mudah-mudahan sedikit informasi ini bisa menjadi bermanfaat dan cukup referensi bagi kamu.

Artikel Terkait :